Wednesday, February 23, 2011

Percakapan Malam




Saatnya kita luangkan sedikit waktu. Untuk sekali saja menatap rembulan. Pernahkah engkau bertanya mengapa ia tak jenuh berada disana? menemani pengembaraanmu sepanjang malam pada jalan-jalan terjal. Pada bukit-bukit yang kabut, pada pintu-pintu yang tutup dan pada cinta-cinta yang diam. Pada gersangnya padang hatimu yang tak lagi mendentingkan hijau.

Dengan separuh nafas yang kutitipkan, harusnya engkau kuasa mendamba. Tak mengasingkan rindu dalam relung jiwa yang kau tikamkan kepada hujan. Gerimis pun mengukir garis-garis cerita. Pada bebatuan, pada embun dan kasihNya yang menerangimu tiada henti. Masihkah kau rasakan?

Takkan kuakhiri engkau dalam sanubari.
Walau batinku terjerembab jatuh bangun menanti mati.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search